Story Of My Life

Sebuah Cerita berawal dari pengalaman..

Detik ini aku tersadar, aku telah menemukan jawaban yang selama ini aku tepis dari hati. Dia yang penuh tanda tanya "akankah 'dia' kembali?" Kini sudah terjawab, dia tak akan pernah kembali. Mungkin dia akan kembali, tetapi tak bisa kembali seperti dulu. 


Aku bersyukur rasa itu telah memudar, 
memudar tapi pasti akan ada bekasnya. Aku yang selalu menunggunya sia sia selama lebih setahun kini telah usai. 
Akhirnya aku bisa merelakan dia pergi serta bayang bayangnya. 
Aku bisa melangkah maju dan meninggalkan memory yang sangat melekat, walaupun pertemuan dengan dia bisa dikatakan singkat, tapi aku memiliki kesan tersendiri. Kini perasaanku terhadap dia telah normal, sesuai yang aku katakan "ingin perasaanku kembali seperti dulu, sebelum mengenalmu".

Buat dia, 
Terima kasih kau telah memberikanku kesempatan untuk merasakan ini semua.
Cinta, sayang, rindu, luka, sungguh kombinasi sangat hebat dalam waktu yang cukup ini. 

dimulai dari awal hingga saat ini banyak hal yang akan kujadikan pelajaran untuk kedepannya. Aku berjanji tak akan pernah mengharapkanmu dan menunggumu kembali. Setahun sudah cukup lama dan membuahkan hasil yang sia sia.  

Dengan berakhirnya tulisan ini maka berakhirlah penantian, harapan, dan rasa itu juga berakhir.
Kau tak akan pernah kulupakan dalam ingatanku, tapi kau masuk ke dalam kenanganku yang usang.

Dulu dia berpengaruh besar buatku, dulu dia menjadikanku paling istimewa dihatinya begitupun denganku juga. dulu dia seorang yang sangat aku sayang. Aku berhasil melupakannya, aku berhasil memendam kenangan itu. Tapi kemarin dia kembali lagi, dia datang membawa kenangan yang sudah susah payah kupendam dalam-dalam. Ternyata aku tetap menyambutnya dengan perasaan yang sama, perasaan seperti dulu saat dia kembali. Takut, ya takut karena dia pasti akan pergi lagi seperti dulu. 


Dia membuatku untuk membuka hati ini, dia membawaku pada kenangan saat kita dulu masih bersama. Bukan untuk pertama kali dia seperti ini, tapi sudah berulang kali. Dan berulang kali dia membuatku seperti orang bodoh yang tidak menolak kehadirannya kemarin. 

Setelah dia membawaku, Dia menghancurkan semuanya. Menghancurkan semua impianku agar sepenuhnya bisa melupakannya. Kenyataan yang ku alami saat ini sama seperti dulu. Ya lagi, dia pergi meninggalkan ku sendiri, meninggalkanku bersama kenangan yg sudah begitu dalamnya kupendam. Aku kehilangan arah saat dia pergi. Ketakutan yang ada dipikiranku sekarang menjadi nyata.

Dia masih menganggapku sebagai bandara, yang menjadikanku sebagai tempat persinggahan sementara sebelum dia akan pergi ketempat tujuannya. Kini aku harus menata lagi impianku yang telah hancur dan ditinggalkannya. Membawa semua bekas luka dan kenangan yang dia tinggalkan, dan mengulangi untuk kesekian kalinya yaitu memendamnya kembali. Entah sampai kapan seseorang itu akan terus datang dan pergi, dan entah sampai kapan aku terus begini, mengulanginya dari awal. 

Hai apa kabar? Masih ingatkah denganku? 

Ketertarikan apa yang membuatku untuk bertahan selama ini. Rasa ini tetap ada, bahkan rasa ini semakin hari semakin kuat. Semakin hari aku semakin linglung, semakin hari hidupku tak tentu arah. Pikiranku hanya tertuju padamu. Mungkin sejenak aku bisa beraktifitas seperti biasa dan melupakanmu.Tetapi tidak bertahan lama, pikiranku tentangmu kembali. Ini sungguh mengusikku. Dan aku tidak bisa beraktifitas normal, bayang bayangmu selalu bersamaku. 

Akankah kau tahu semua apa yang aku rasakan saat ini? Mungkinkah kau tahu betapa rasa ini akan selalu ada. Ku rasa tidak, kau tidak tahu tentang hal ini. Jika aku ingin menghapus namamu dalam pikiranku mungkin aku butuh seseorang yang lain. Tapi keinginan ku tidak sebesar hatiku yang terus mempertahankanmu. 

Kau tahu alasan mengapa aku mempertahankan perasaan ini? Karena kau motivasiku saat ini, kau yang membuatku bisa menulis sepanjang ini. Kau semangatku untuk mencapai apa yang aku inginkan. Kau yang membuat perasaan ini hadir. Kau adalah satu alasan mengapa aku bisa bertahan selama ini. 

Aku ingin hidup tanpa bayang bayangmu, Aku ingin kembali dengan perasaanku yang dulu sebelum mengenalmu. Pergilah dan jangan pernah kembali, itulah harapanku. semoga hatiku juga sependapat dengan harapanku. Mencoba mengikhlaskan kau  pergi bersama kau yang lainnya. 

Detik ini gue merasa dalam fase "takut", takut akan segala hal. Dimulai dari takut kehilangan, takut kesendirian dll. Rasa takut itu muncul ketika setelah sekian lamanya gue enggak pergi ke "tempat" orang yang "dulu" pernah ada buat gue dan "sekarang" ada lagi itu jadi berasa berbeda. 



Sama seperti inti dari bukunya Raditya Dika "tempat tempat yang dulu pernah kita datangi terus setelah kita datangi lagi sudah beda dan asing bagi kita" - (Koala Kumal) Gue merasakan itu saat ini. Gue merasa orang-orang itu sudah berubah menjadi beda. Enggak se-nyaman dulu saat bersama "mereka".


Kalau ingat kembali dimasa itu, yang gue rasakan sekarang adalah takut untuk kehilangan mereka. Barusan gue buka foto bersama mereka, yang ada dihati gue cuma bilang "Gimana kabar kalian? Gue kangen banget, Gue belum pernah merasa se-kangen ini sama kalian, gue takut kalian lupa sama gue, gue takut kehilangan kalian, gue sayang sama kalian, gue serasa kurang hidup tanpa kalian, tau enggak sih gue kesepian enggak ada kalian." Selalu pertanyaan, kalimat, dan kata itu yang terus ada. 


Mungkin gue enggak bisa ungkapin secara langsung didepan mereka, karena  otomatis saat bertemu mereka langsung rasa itupun hilang. Mungkin mereka juga berfikir kalau gue terlalu berlebihan, tapi jujur itu yang gue rasakan kalau jauh dari mereka.


Gue tahu, dari mereka maupun dari gue saling support satu sama lain dalam segala hal yang dilakukan, dan gue tahu disetiap doa pasti ada nama mereka dan gue di doa tersebut. Bahkan gue enggak marah saat mereka enggak terlalu serius menanggapi hari yang terpenting buat gue kemarin, karena gue percaya mereka enggak seperti itu. 


Jadi menurut gue "mereka" berubah menjadi "beda" bukan yang pada hal negatif, tapi pada "mereka" yang sibuk pada kesibukannya, "mereka" yang jarang sekali gue temui, "mereka" enggak se-nyaman dulu saat masih selalu bersama dan tak terbatas waktu. Gue lebih nyaman sama "mereka" yang dulu, yang tak terbatas oleh waktu. 

"Gue sayang sama kalian, please jangan tinggalin gue sendiri, gue masih butuh kalian disini..." 

JEDAAAAAR!!! *ceritanya bunyi ledakan kertas* 



Hari ini 29 January 2015 gue mengawali bangun tidur dengan banyak ucapan Alhamdulillah, Barakallah karena usia berkurang dan umur bertambah 1 angka *bener gak sih gini?* ya pokoknya gitulah. Gue mau cerita sedikit nih... 


Tadi pagi sekitar pukul 6:30 gue kebangun dengan berbagai macam notif ucapan di hp *padahal cuma 1 orang* *biar kerenan dikit* dari teman gue dan sekaligus jadi pengucap pertama. He's Dimas ya dia cowok, "pacar Fid?" Bukan dia teman gue. Senang sekaligus sedih kok cuma nih anak yg ucapin yang lain pada kemana... Oke gue posthink aja mereka pada sibuk sekolah "lah lo gak sekolah Fid?" Ini kan hari spesialnya gue jadi sekolah meliburkan gue dong *yang ini ngaco* by the way thanks ucapannya ya Dimas.
 

Gak berlangsung lama pukul 7:32 "itu lama Fid?" Oke fine, gue dapat Message berupa voice note dari Anindya Saraswati sahabat gue SMA ucapin berupa nyanyian yang keluar dari suara emasnya dia, tentu jelas buat cowok-cowok kalau dengar langsung melted gabalik balik *disangka coklat kali ah meltednya gabalik balik* lagu dari ten2five - Happy Birthday disertai doa lumayan panjang. Nah disini gue senang sekaligus sedih lagi nih. Senangnya ada orang yg nyanyi buat gue, doain yg baik-baik buat gue, sedihnya, KENAPA KOK CEWEK YANG NYANYI!?! kan gue maunya cowok , pagi-pagi yg message gue dengan nyanyian merdunya disertai doa dan diterakhir kalimat itu diselipkan "lo mau ga jadi pacar gue?" Yang akan gue bales nantinya "iya gue mau, by the way Happy Birthday buat kamu juga ya" *cerita ulang tahunnya barengan* *Plaak!!* *digampar pacarnya* *ternyata mimpi* kampret ngenes banget sih gue... 


Coba kalau Anindya Saraswati itu ber-gender cowok udah gue pacarin kali, bahkan gue yang nembak duluan. Anyway thanks a lot ya Firaku sayang, bela-belain nyanyi dan doain buat gue. 


Selingan dengan itu gue enggak dapat ucapan lagi, bahkan dari Rombongan Sirkus (Read : Alodya, Sekar, Fitria, Nuha, Safira, Hanifah, Dini, Meda, Putri, Ivan, Uvan, dan Anwar) kesayanganku sejak SMP itu belum ada yang ucapin. Kenapa gue sebut mereka Rombongan Sirkus karena beranggotakan 13 orang yang kalau kemana mana kayak Rombongan mau adain acara sirkus, dan kalau kumpul semua pasti rame banget, nah itu alasannya. 


Sempat sih Rombongan Sirkus ini kirim message digroup. senang dan sedih juga *tetep pada pendirian* senangnya mereka selalu ada buat gue, selalu hibur gue dikala gue merasa sepi, dan sedihnya KENAPA ENGGAK ADA SATUPUN DARI MEREKA YANG DOAIN GUE!?! malah isinya... 
"makan2" 
"makan dirumahmu maksudnya" 
"Nggak boleeh nggak makan2" 
"Emak udah lama gak ngasi anak anaknya makan" 
"Perut sudah siap buat makan2" 

 
Kira-kira begitu isi chat yang kampret banget, yg enggak ada rasa manusiawinya. HAHAHA!! Bercanda guys!! 


Walaupun mereka seperti itu kelakuannya, tapi gue tau satu persatu dari mereka pasti doain yang terbaik buat gue maupun dari yang lainnya juga. Kalau enggak mah udah gue hapus dari daftar pembagian makanan HAHAHA!! 


Thank a lot buat readers udah meluangkan waktunya untuk membaca postingan yang enggak penting sama sekali *walaupun bagi gue penting bgt bro* 


Sampai ketemu di postingan berikutnya, 
"Have a great day and always be good people for everything" - Hafidah. 

Lencana Facebook

My Music

Followers

Kamu Manusia Gokil ke-

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "